KEGAGALAN JURU DAKWAH DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN MANHAJ NUBUWAH
Manhaj nubuwah merupakan rangkaian peristiwa yang integral(utuh) dan saling berkaitan satu sama lain. Antara satu bagian dengan bagian yang lain saling menyemurnakan. Rangkain itu dimulai sejak permulaan dakwah sampai dengan sempurnanya syariat yang diturunkan. Manhaj Nubuwah mempunyai tiga ciri. Yaitu: 1. Manhaj yang tujuan, prinsip-prinsip, dasar-dasar dan titik-titik perhatiannya berasal dari wahyu 2. Manhaj yang komprehensif(meliputi semua hal) dan integral. Yakni mencakup seluruh persoalan dakwah, baik dalam hal keilmuan, praktek, pemikiran, prilaku, akidah, dan syariat. Bahkan, memberikan tuntunan prilaku dan gerakanyang seharusnya ditempuh pada saat berhadapan dengan suatu realitas tertentu. 3. Manhaj yang mengajarkan dai bagaimana menghadapi suatu realitas tertentu dengan berdasarkan pada pengetahuan yang akurat dan analisa yang cermat untuk mengetahui inti persoalan itu. Sehingga daat mengetahui hukumnya yang benar dan dapat menentukan hukum syariat yang dibutuhkan utuk menghadapi reaitas tertentu. Ada beberapa hal yang menyebabkan para juru dakwah gagal dalam mengimplementasikan manhaj dakwah. Yaitu: Tidak memahami manhaj Nubuwah Tidak mampu mengoperasionalkan Tidak teguh menghadapi berbagai tipu muslihat hasutan, godaaan dan ancaman-ancaman dari musuh-musuh islam Kecintaan dan kebencian buta serta fanatisme golongan Perpecahan dan pertentangan diantara juru dakwah dan oraganisasi dakwah Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh seorang juru dakwah agar tujuan dakwah dapat tercapai. Yaitu Aspek psikologis obyek dakwah Aspek filosofis dakwah Aspek sejarah Aspek ekonomi Aspek politik Selain itu para juru dakwah harus memiliki sifat hikmah(bijaksana) yang ciri-cirinya adalah • Dapat memahami aspek metodelogi, • Memilih mana yang tepat (sesuai dengan keadaan masyarakat), • Mampu melaksanakan dalam bentuk operasional, serta • Menjalin ikatan ukhuwah islamiyah dengan obyek dakwah